Senin, 29 September 2014

Tugasnya Ria Susanti

SIKAP METODE ILMIAH
A.      Jujur
Seorang ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatan secara objektif. Seorang ilmuan dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja tidak jujur dari manusia lainnya. Tetapi dalam penelaahan ilmiah ada hal-hal yang memaksa pada ilmuan, yakni yang kita sebut faktor kontrol.
Seorang ilmuan telah dilatih untuk memperhatikan kontrol internal dalam setiap penelitannya. Dengan ini faktor-faktor kebetulan disingkirkan. Dalam suatu penelitian tentang pengaruh sejenis obat tertentu, dibuat kelompok penderita yang diberi obat tertentu dan kelompok lain yang tidak diberi obat sebagai kelompok kontrol.
Seorang ilmuan telah dilatih untuk memperhatikan kontrol internal dalam setiap penelitiannya. Dengan ini faktor-faktor kebetulan disingkirkan. Dalam suatu penelitian tentang pengaruh sejenis obat tertentu, dibuat kelompok penderita yang diberi obat tertentu dan kelompok lain yang tidak diberi obat sebagai kelompok kontrol.
Disamping kelompok intrrnal ada pula kontrol eksternal. Dalam hal ini ilmuan lain akan mengulangi penelitian ilmuan pertama dengan kondisi yang dibuat serupa. Seterusnya ilmuan dapat pula menguji penelitian diatas. Karena itu, laporan ilmuan haruslah dibuat sejujur-jujurnya dan penelitian menjadi terbuka untuk pengulangan. Memang seorang ilmuan harus jujur dalam melaksanakan laporan penelitiannya.
B.      Terbuka
Seorang ahli endokrinologi (ilmu kelenjar dalam) untuk hewan amfibia, john cortelyou dipilih sebagai sekertaris suatu organisasi yang baru. Organisasi ini khusus di dirikan bagi ilmuan katolik. Tindakan pertama yang dilakukan John Cortelyou ialah pembubaran organisasi itu. Ketika diminta pertanggung jawaban ia berkata “ tidak ada kodok katolik di dunia ini “
Seorang ilmuan mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari praduga . meyakini bahwa prasangka, kebencian, baik pribadi maupun golongan dan pembunuhan adalah sangat kejam. Ia tidak akan barusaha memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas dasar prasangka. Ia akan terus berusaha mengetahui kebenaran tentang alam, moral, politok, ekonomi dan tentang hidup. Ia tidak akan meremehkan seatu gagasan baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum menerima atau menolaknya. Jadi, ia terbuaka akan pendapat orang lain.


C.      Toleran
Seorang ilmuan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bahkan bersedia mengakui bahwa orang lain mungkin lebih banyak pengetahuannya,bahwa pendapatnya mungkin saja salah, sedangkan pendapat orang lain setalah diuji mungkin benar. Dalam usaha menambah ilmu pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain. Ia tidak akan memaksakan suatu pendapat kepada orang lain. Ia mempunyai tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauh dari sikap angkuh.
D.     Skeptis
Ilmuan mencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, skeptis. Ia akan menyelidiki bukti-bukti yang melatar belakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sisis, tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan tanpa di dukung bukti-buktu yang kuat.
Sikap skeptis ini perlu di kembangkan oleh orang yang berniat memecahkan masalah. Bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh, mungkin ada informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah. Karena itu, setiap informasi harus di uji,  kebenaranya perlu di cek. Informasi memerlukan verifikasi setelah bukti-bukti cukup, ilmuan baru boleh mengambil kesimpulan dan akhirnya memberikan keputusan.
E.      Optimis
Seorang ilmuan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan mengatakan,” berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba mengerjakan”. Ia selalu optimis.
Rasa humor seorang ilmuan ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan maupun sikap optimis seseorang. John Von Neuman seorang ahli matematika ditugaskan membuat komputer untuk perhitungan yang diperlukan sewaktu membuat bom hydrogen. Setelah selesai pesawat iti diserahkan dan dicoba digunakan, maka alat itu ia beri nama Mathematical Analyser, Numerical Integrator and Computer, disingkat MANIAC.
F.       Pemberani
Ilmu merupakan hasil usaha keras dan sifatnya personal. Ilmuan sebagai pencari kebenaran harus barani melawan semua ketidak benaran, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan, dan kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
Keberanian Copernicus, Galileo, dan Socrates telah banyak diketahui orang. Copernicus dan Galileo disisihkan karena tidak mempercayai bahwa bumi adalah pusat alam semesta, tetapi menganggap mataharilah yang menjadi pusat tempat bumi dan planet-planet lainnya berputar. Socrates memilih mati meminum racun dari pada menerima hal yang salah.
Profesor Peabody memberikan kuliah terakhir tentang perawatan orang sakit. Kuliah ini sangat jelas, penuh rasa belas kasih, sehingga berkali-kali dicetak ulang. Pada saat kuliah, ia baru berumur 46 tahun, segar bugar kelihatannya. Uraian kuliahnya sangat serat berisi, cermat, daan disaampaikaan dengan fasih. Pendengarannya tidak mengetahui bahwa dibalik ketenangannya, Peabodiy mengidap kanker ganas yang telah diderita, ditekuni, dan dipahami sepenuh arti medis mengenanai setiap gejala kanker yang dialaminya. Sehari sebelum ia meninggali menulis sendiri laporan penyakitnya. Itulah ketabahan ilmuwan yang dapat ditunjukkan.
G.     Kreatif
Ilmuan dalam mengembangkan ilmuny harus kreatif. Louis Al-Varez, ilmuan fisika Berkeley, juga pemain golf, mengkreasikan analisator stroboskop untuk meningkatkan cara bermain golf. Dengan aalat itu, pada pemukulan golf fase-fase gerak dapat dipelajari, setiap pukulan dapat diteliti. Kepada Presiden Eisenhower, yang juga terkenal pemain golf, ia menghadiahkan alat serupa. Sejak itu ia memegang paten untuk pembuatan analisator sroboskop tadi.
Hadiah nobel yang diberikan sejak 1901 M mencerminkan setiap usaha kreatif pada ilmuan dalam berbagai bidang ilmu, seperti fisika (fisika atom, fisika inti, fisika zat padat, optika, termodinamika, dan fisika terapan), kimia (kimia fisika, kimia anorganik, kimia organik, biokimia), biologi (genetic, fisiologi, neurofisiologi, kedokteran). Keluarga besar Curie memperoleh hadiah nobel untuk fisika (1903 M) dan Kimia (1911 M dan 1925 M).

Torrance (1964 M) mendefinisikan kreativitas sebagai proses pertumbuhan hingga peka akan masalah, kekurang sempurnaan, kekurang tahuan, ketidak lengkapan, ketidak harmonisan, dan seterusnya mengenai kesulitan, mencari pemecah, membuat dugaan, merumuskan, menguji, dan mengubah hipotesis, serta melaporkan hasil penelitian. Sumbangan beberapa ilmuan sebagai bukti kreativitas yang dipunyainya dapat ditelaah dalam buku-buku sejarah ilmu pengetahuan. 

1 komentar: