Read Thiss :)
Suasana bandara sore ini sepi seperti pertokoan yang sudah mau bangkrut. Laki-laki dengan wajah penuh penantian sedang duduk di kursi panjang ruang tunggu. Kepalanya mengintip lagi jam tangan sambil menggerak-gerakkan kaki sebelah kanan. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mendengarkan pengumuman dengan seksama. Tapi sedari tadi pesawat yang ditumpangi oleh pamannya tidak juga disebut. Harusnya 5 menit yang lalu pesawat itu sudah mendarat di bandara ini.
Dia menolehkan kepalanya 45 derajat ke arah kiri, dilihatnya gadis berbaju biru yang duduk di bangku barisan depannya. Sesaat gadis itu menoleh ke arahnya sambil tersenyum lalu menunduk sibuk dengan gadget yang ada di hadapannya. Aduhai, sorot matanya tajam dan senyumnya semanis gula jawa. Sontak pria itu tersenyum riang sekali seperti lupa kalau ia sudah duduk hampir 15 menit menunggu kedatangan pamannya. Dan mungkin sekarang ia juga sedang khawatir, khawatir gadis itu akan dikerubungi semut kalau senyumnya semanis itu.
Pria itu sepertinya mulai kecanduan dengan pemandangan indah pada arah kemiringan 45 derajat di depannya itu. Dia mencuri pandang ke arah gadis itu lagi sambil menahan penasaran. Penasaran ingin menghampirinya dan mengatakan “Hai, aku Diko. Kamu siapa?”. Tapi rasa penasarannya masih terbelenggu oleh gadget yang ada di hadapan gadis itu. Si gadis terlihat menggerakkan tangannya dengan lincah di atas gadget lalu sesekali tersenyum dan tertawa sendiri.
Sudah hampir 30 menit pria itu duduk sendirian seperti orang hilang di bandara. Untung ada si jelita manis yang setiap saat bisa ia lihat senyumnya. Ia melirik ke arah si gadis lagi dan untuk lirikan yang kesekian kali ini gadis itu mendongakkan kepala, mengarahkan bola matanya ke arah pria itu lalu mengembangkan senyum. Untuk sepermilidetik pria itu seperti terhipnotis dan rasa penasaran dalam hatinya semakin membuncah. Senyum gadis itu seperti memberikannya kekuatan untuk mengeluarkan seluruh keberaniannya dan memutuskan untuk mengakhiri rasa penasarannya.
Si pria menarik nafas dalam-dalam lalu berdiri dan berpura-pura meliuk-liukkan badannya ke arah kiri dan kanan seperti sedang meregangkan anggota badannya. Ia melangkahkan kaki ke arah 45 derajat dengan jantung berdegup kencang seperti bedug yang sedang ditabuh menjelang adzan. Mulutnya mulai komat-kamit menghitung langkah kakinya yang 15 langkah lagi sudah sampai di hadapan gadis itu. “Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam…”, batinnya.
“Aduh, kok sinyalnya putus!”, kalimat itu meluncur dari mulut si gadis
Si gadis berdiri, meninggalkan tempat duduknya lalu melangkah menuju kafe 2 meter di seberang sana sambil memegangi gadgetnya seperti mencari-cari sinyal wifi. Dia duduk kemudian tangan dan matanya kembali sibuk dengan gadget di hadapannya, kembali tersenyum dan tertawa sendiri dengan benda mati itu.
Si pria yang merasa perjuangannya telah gagal karena gadis yang dihampirinya malah pergi mencari si sinyal wifi memutuskan menggeser sedikit arah kakinya 15 derajat ke arah toilet berjarak 3 meter di hadapannya. Tentu saja dia tidak buang air di toilet itu tapi mengumpat. “Dasar manusia jaman sekarang, gadget udah kayak makhluk hidup aja ngalahin yang bener-bener hidup.”, katanya menggerutu.
Minggu, 01 September 2013
Baca ya :)
Home › Sejarah Klub Sepak Bola › Sejarah Awal Berdiri Klub Barcelona FC
Sejarah Awal Berdiri Klub Barcelona FC
Sejarah Awal Berdiri Klub Barcelona FC - Barcelona CF atau biasa dikenal dengan nama Barcelona saja, adalah sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di kota Barcelona, Spanyol.
Nama lengkap : Barcelona Foot Ball Club
Julukan : Barca, Los Azulgranas
Berdiri : 29 Nopember 1899
Stadion : Nou Camp, Barcelona-Spanyol
Kapasitas : 98.600 penonton
Kostum : Garis-garis Merah Biru-Biru (Kandang), Oranye-Hitam (Tandang)
Presiden : Joan Laporta Estruch
Pelatih : Josep Guardiola
Sejarah Awal Berdiri Klub Barcelona FCKlub yang mempunyai motto ‘El Barca Es Mas Que Un Club’ ini didirikan oleh 12 orang yang dipimpin Joan Gamper pada tanggal 29 Nopember 1899 di Katalonia. Barcelona merupakan cerminan sikap politik sayap kiri Spanyol, sikap kaum tertindas, sebuah bangsa (Katalonia) yang hanya akan menjadi bagian dari sebuah negara. Melalui Barcelona inilah orang Katalonia ingin menunjukkan kelebihan mereka dari penjajah Spanyol. Terutama jika klub ini berhadapan dengan Real Madrid, yang sejak tahun 1930-an jamannya Jendral Franco merupakan klub favorit pemerintah Spanyol, klub ini mempunyai semboyan ‘Boleh kalah dengan klub lain, asal tidak dengan Real Madrid’. Manuel Vazquez Montalban, seorang penulis terkenal dari Spanyol menyebutkan, Barcelona sebagai senjata pamungkas bagi sebuah bangsa tanpa negara. Karena misi yang dianggap suci oleh orang Katalonia itulah, Barcelona selalu menjaga kemurnian tujuan klub. Mereka tidak mau disamakan dengan klub lain, dan tidak mau tunduk dengan nilai-nilai komersial.
Karena itulah sampai sekarang Barcelona merupakan satu-satunya klub yang tidak mengijinkan kostumnya dipasangi iklan. Barcelona merupakan satu-satunya klub di Eropa yang presidennya dipilih oleh pemegang tiket musiman (pendukung paling murni), bukan pula oleh dewan direktur dan bukan pemegang modal. Calon Presiden klub berdebat di televisi, berkampanye mengajukan program layaknya pemilihan Presiden sebuah negara. Klub ini dijuluki ‘Barca’ dan ‘Los Azulgranas’ karena berkostum warna biru dan merah tua, yang konon warna biru merah secara sengaja diambil dari bendera Prancis sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintahan Spanyol di Madrid. Klub ini juga pernah dihuni pemain-pemain kelas dunia seperti: Johan Cruyff, Maradona, Ronald Koeman, Gary Lineker, Rivaldo, Luis Figo. Ronaldo, dan yang sekarang pemain yang sangat fenomenal yakni Lionel Messi.
Puisi Tapi Aku Bahagia
Setiap detik ku benamkan diri dalam kesendirian,
Ku sandarkan hati dalam kebekuan malam,
Ku sempitkan hamparan pola pikirku,
Tapi aku bahagia.
Raut wajahku selalu tampak kosong tanpa beban,
Menatap sayu kedalam ruang kehampaan,
Sesekali menyorot tajam seakan menantang,
Tapi ku tahu pasti satu titik tujuan.
Tapi Aku Bahagia
Akulah manusia individualistik,
Tak peduli apa yang mereka nyanyikan,
Entah nasehat ataupun ocehan sampah,
Yang penting Aku Bahagia.
Aku selalu menantikan malam,
Karena kesunyian membawakan ketentraman batin.
Aku selalu mengharapkan hujan,
Karena takkan ku dengar lagi kebisingan jalan.
Aku bahagia walau kini rasa resah melingkari hidupku.
Aku bahagia meski ku tak tahu makna yang tersirat dalam puisi ini.
Setiap detik ku benamkan diri dalam kesendirian,
Ku sandarkan hati dalam kebekuan malam,
Ku sempitkan hamparan pola pikirku,
Tapi aku bahagia.
Raut wajahku selalu tampak kosong tanpa beban,
Menatap sayu kedalam ruang kehampaan,
Sesekali menyorot tajam seakan menantang,
Tapi ku tahu pasti satu titik tujuan.
Tapi Aku Bahagia
Akulah manusia individualistik,
Tak peduli apa yang mereka nyanyikan,
Entah nasehat ataupun ocehan sampah,
Yang penting Aku Bahagia.
Aku selalu menantikan malam,
Karena kesunyian membawakan ketentraman batin.
Aku selalu mengharapkan hujan,
Karena takkan ku dengar lagi kebisingan jalan.
Aku bahagia walau kini rasa resah melingkari hidupku.
Aku bahagia meski ku tak tahu makna yang tersirat dalam puisi ini.
Langganan:
Komentar (Atom)